Pandangan Doa

Aku jenuh saat kupegang handphoneku. Aku berfikir, ini handphone paling canggih yang pernah aku miliki. Yah… Walau tak semahal keluaran terbaru. Apa yang bisa kulakukan ya… 

Kuingat permintaan suamiku yang berkali-kali mengingatkan goal awal kita menikah untuk membuat website. Apa aku coba itu saja ya…

 

Mulailah aku buat web baruku. Jejeeeeeeeng…. Jadilah dia! Eits… Tapi perlu foto… Dari dulu aku keukeuh untuk tidak upload foto dengan alasan klise sih. Agar tidak disalah gunakan, walau memang ada alasan lain yang lebih mendalam. Untuk lebih menjaga. Bisa panjang tuh penjabarannya klo dijelaskan hehe…

 

Tapi kali ini aku ingin lebih percaya diri. Membuat penokohan diri. Ya… Sudah saatnya… Aku sudah tak semuda dulu… Aku harus keluar dari tempurung hihi…

 

Kupilih-pilih deh foto seadanya di handphone. Wah… Aku baru sadar jika sudah lama tak pernah selfie. Walau tak suka upload foto di sosmed tapi sejatinya aku lebayyyyy apalagi dalam urusan foto. Gak banget sih!

 

Scroll, scroll, dan scroll terus sampai melintir jari tapi tak ada fotoku. Rasanya hatiku ngikik gak karuan pada diriku sendiri. Gak gaul ah… Haha… Bodo amat! Kata hatiku yang lain. Mending gaul sama Qur’an…. Aishhhhhhh! Jleb!

 

Dan wait!!! Otakku teriak memerintah. Ada satu fotoku bersama anak-anak muda. Aku ingat banget pas pertama liat itu paling senang karena pasti berasa seperti anak muda. Weeeee…. Apa aku terlihat kayak anak sma juga ya.

 

Lho…tetiba air mataku menetes. Haru…

 

Mereka adik-adik binaanku. Apa kabar nak? Apa kabar dik? Mau aku anggap anak, siapakah aku tak layak jadi ibu mereka. Mau aku anggap adik, apalah aku tak pantas jadi kakak mereka.

 

Tak terasa sudah hampir empat tahun membersamai kalian walau kadang tak pasti dalam lingkaran cinta. Belajar bersama, nobar bareng, belanja gak jelas karena sama-sama bokek, ah… Tapi itu kan bagiku terasa indah, entah mereka.

 

Satu hal yang pasti terjadi adalah doa-doa ku selalu untuk kalian. Setiap dari kalian. Melihat kalian kini sudah tumbuh jadi gadis cantik nan santun,  muslimah yang rupawan… Akan selalu ada doa agar istiqomah itu tetap bersama kalian hingga hari akhirat tiba adik-adikku sayang.

 

Teringat perjuangan kalian mempertahankan kerudung panjang saat ospek. Perjuangan kalian mempertahankan hinaan kaos kaki yang selalu kalian pakai. Pujian atau ledekan ah entah apa itu yang menyebut kalian bu nyai.

 

Tapi satu yang pasti nak… Kalian sudah berdakwah dengan jalan itu. Walau tanpa ucap pun, kalian sudah berdakwah dengan ikhtiar busanamu. Dengan lisan yang sebisa mungkin kalian jaga di era digital ini. Pengelolaan jenuh kalian dengan kebaikan-kebaikan yang seperti keharusan bagi kalian. Semua itu cukup membuatku tenang melepas kalian. Saat nanti hendak lebih terbang. Ke jenjang yang lebih ganas.

 

Nanti, ada tangan yang lain yang akan membimbing kalian. Agar Allah lah yang selalu di hati apapun kondisinya.

 

Love you dear…

 

Oleh : Gresia Divi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penunggu Puncak Ancala

Mister Cina