Gelas hingga Kiamat

"Apa yang kamu fikirkan ketika mendengar kata 'membaca'?"

Eits, pastinya yang umum keluar dari fikiran kita dalam 30 detik pertama adalah buku, tulisan, malas, bosan, perpus, cerpen, novel, artikel, dan sanak sodara seimannya.

Widih, serem klo yang keluar kayak gitu gaes. Ok lah, kita coba lebih luas lagi to open our mind.

Bagi yang sudah berumur 17 tahun, eh maksudnya sudah melewati umur 17 tahun, apalagi yang sudah melewati tiga gunung dan tiga bukit (kayak ninja), kosa kata yang terfikir harusnya lebih open dong.

"Apa yang kamu fikirkan ketika mendengar kata 'membaca'?"

Yang Gresia fikirkan adalah baca pikiran, baca hati, baca situasi, baca perasaan, baca keuangan, baca peta politik, baca masalah, baca masa lalu, baca masa depan indonesia,  dan anak keturunan baca lainnya.

Weleh, yang keluar koq malah kayak jadi dukun ya di otak saya.

Apalah itu yang terfikir adalah cerminan dari pemahaman kita tentang dunia sudah seluas apa. Ketika saya mempraktikkan permainan ini pada anak-anak seumuran Taman Kanak-Kanak, misal kata 'gelas', kata yang keluar saat itu adalah air, minum, botol, biru, teman, de el el. Hal ini akan berbeda jika orang yang usianya sepuluh bahkan dua puluh tahun lebih tua dari anak-anak tersebut.

Rekan saya yang berusia dua puluh tahun lebih muda pernah saya coba hal yang sama. Kata yang terlontar dari benda 'gelas' adalah pabrik, pekerja, banjir, tandon, air laut, arab, cuaca, kemarau, salju, kiamat, de el el.

Eng ing eng, kata yang keluar lebih serem. Kenapa jadi ada kata 'kiamat'? Ternyata fikirannya dari kata 'gelas' membawanya hingga memikirkan sumber terbuatnya gelas itu di pabrik, para pekerja yang membuatnya, air di dalamnya yang berlebih cerminan dari banjir, sumber air lain di rumahnya dari tandon, air yang banyak ada di laut, negara yang mengolah air asin menjadi air tawar adalah arab, cuaca yang semakin berubah, kemarau yang identik dengan panas seperti arab, salju yang sudah turun juga di arab, dan itu merupakan salah satu tanda dekatnya hari kiamat.

Begitulah apa yang sering masuk ke dalam fikiran seseorang, itulah pula yang akan sering keluar. Ibarat teko, jika diisi dengan kopi tentu kopi pula yang keluar. Ah, apa iya orange juice yang akan keluar.

Dengan melatih fikiran kita, meluaskan pemahaman kita, bahwa dunia ini bukan hanya sebesar gelas, kita akan mampu membaca banyak hal, merekamnya, mengolahnya, dan mengeluarkannya kembali dari fikiran kita dengan solusi-solusi yang cemerlang. Bukan malah membusuk di fikiran dan menjadikan kita manusia yang tak berguna.

So gaes, sebenarnya tulisan ini saya buat dengan durasi 30 menit dalam last minute saya mengikuti tantangan selanjutnya di kelas SR (Super Reader)  program dari FLP (Forum Lingkar Pena) yang saya ikuti beberapa bulan terakhir.

Untuk lanjut di kelas ini, lagi-lagi bukan harus membaca untuk bisa start tetapi menulis. Nah kali ini menulis bab 'urgensi membaca'. Makanan apa pula membaca itu wkwkwkwk....

Dan ternyata kawan-kawan seperjuangan saya yang hanya empat biji, eh orang, sudah membuat tulisannya masing-masing. Alhasil bisa ngintip deh hehe...

Oh no.... Serius sekali ternyata kawan-kawan saya membuat tulisan. Saya santai saja lah ya kayak di pantai... Sudah jam 05.58 alias dua minutes again.

So... Colek @ivanaulia, kapan kaw menepi di Gresik bertemu Gresia van... Mampirlah!

The last, apa yang Anda fikirkan para pembaca, ketika melihat foto di tulisan ini? Hihihi

Good Luck!

(Gresia Divi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penunggu Puncak Ancala

Mister Cina